Paritmalintang- Nagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki batas-batas wilayah tertentu, dan berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul Adat Minangkabau. Sebagai wilayah yang otonom, tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat pada masing-masing Nagari sangat ditentukan oleh masyarakat dan Pemerintahan Nagari yang bersangkutan. Tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat tersebut tidak ditentukan oleh melimpahnya sumber daya alam, melainkan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Terkait dengan kondisi tersebut tentu dibutuhkan Pemerintahan Nagari yang profesional yang bisa menggali dan mengelola berbagai potensi yang ada serta bisa mengayomi semua pemangku kepentingan di Nagari. Peran sentral Pemerintahan Nagari salah satunya terletak pada peran Wali Nagari sebagai unsur pimpinan Pemerintah Nagari. Dengan demikian keberhasilan Nagari sebagai wilayah yang otonom menjadi maju dan sejahtera sangat ditentukan oleh kualitas dan kompetensi Wali Nagari.
Nagari III Koto Aur Malintang merupakan salah satu Nagari di Kecamatan IV Koto Aur Malintang dan merupakan pusat pemerintahan Kecamatan IV Koto Aur Malintang. Pada Tahun 2011 yang lalu Nagari ini dimekarkan menjadi empat Nagari yaitu Nagari III Koto Aur Malintang dengan pusat pemerintahan di Batu Basa Nagari III Koto Aur Malintang Selatan dengan pusat pemerintahan di Aur Malintang, Nagari III Koto Aur Malintang Utara dengan pusat pemerintahan di Padang Lariang dan Nagari III Koto Aur Malintang Timur dengan pusat pemerintahan di Durian Jantung.
Dengan adanya pemekaran tersebut, maka terjadi perubahan terhadap batas-batas wilayah administrasi Nagari III Koto Aur Malintang menjadi :
Sebelah utara berbatas dengan Nagari III Koto Aur Malintang Utara
Sebelah selatan berbatas dengan Nagari III Koto Aur Malintang Selatan
Sebelah timur berbatas dengan Nagari III Koto Aur Malintang Timur
Sebelah barat berbatas dengan Nagari III Koto Aur Malintang Selatan
Walaupun telah dilakukan pemekaran Nagari, sebagai Nagari induk maka Nagari III Koto Aur Malintang juga sebagai pusat Kerapatan Adat Nagari yang menaungi tiga Nagari pemekaran diatas.
Nagari ini mempunyai luas wilayah 35 KM2, dengan topografi berbukit-bukit serta berada pada ketinggian rata-rata 500 m. dari permukaan laut. Suhu udara berkisar antara 25oC – 30oC. sedangkan curah hujan berkisar antara 2.000 – 3.000 mm per tahun.
Setelah pemekaran, Nagari ini terdiri dari enam Korong yaitu
Korong Kampung Jambu dengan jumlah penduduk 1.030 jiwa
Korong Kampung Pinang dengan jumlah penduduk 1.900 jiwa
Korong Kampung Padang dengan jumlah penduduk 2.286 jiwa
Korong Kampung Surau dengan jumlah penduduk 886 jiwa
Korong Koto Kaciak dengan jumlah penduduk 1.518 jiwa
Korong Kampung Beringin dengan jumlah penduduk 1.088 jiwa
Walaupun memiliki wilayah yang cukup luas dan jumlah penduduk yang cukup besar, namun pada sisi kualitas SDM masih menjadi permasalahan dan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Nagari III Koto Aur Malintang. Mayoritas penduduk masih bekerja pada sektor pertanian dengan pola tradisional serta masih terdatanya yang tidak tamat sekolah dasar sebanyak 136 orang.
Sarana pendidikan formal yang ada di Nagari III Koto Aur Malintang meliputi:
PAUD/TK : 8 unit
TK lanjutan : 1 unit
SD Negeri : 5 unit
MTsN : 1 unit
SMA Negeri : 1 unit
Sedangkan untuk kehidupan sosial keagamaan di Nagari ini terdapat 2 Mesjid dan 47 Mushalla tempat Ibadah Masyarakat dan tempat penyelenggaraan acara hari besar Islam dan acara Keagamaan lainnya. Disamping itu terdapat 12 Kelompok Majlis Taklim dengan jumlah anggota rata-rata 25 orang / Kelompok sebagai sarana pembinaan Rumah Tangga.
Pada bidang kesehatan, di Nagari III Koto Aur Malintang terdapat 6 Buah Posyandu dengan 6 Orang Bidan Pendamping, 1 Buah Puskesmas 1 Buka 24 Jam untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Pada saat ini Nagari III Koto Aur Malintang sedang berupaya untuk membenahi dan menciptakan inovasi-inovasi untuk kemajuan Nagari diantaranya dengan menciptakan Smart Nagari dengan mengikuti program yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yakninya Smart City, dimana pada Smart Nagari akan disajikan beberapa bentuk pelayanan dan beberapa informasi terkait nagari seperti kegiatan dalam bentuk video, grafik maupun tulisan, selanjutnya dalam program Smart Nagari juga dapat diketahui kehadiran perangkat dan staf nagari.
“Selain bisa mengakses kehadiran perangkat nagari aplikasi Smart Nagari yang diberi nama Sipena Online itu juga disiapkan oleh Pemerintahan Nagari III Koto Aur Malintang sebagai aplikasi pelayanan berbasis android yang akan segera dilaunching yang diberi nama aplikasi pelayanan sesi kependudukan atau aplikasi pelayanan pemerintah melalui android dimana aplikasi tersebut dapat didownload melalui playstore yang berguna bagi masyarakat untuk mengurus administrasi pemerintahan dan berguna sebagai layanan panic button dalam artian dapat menyelesaikan masalah masyarakat dalam keadaan darurat seperti ketika terjadi suatu masalah dalam korong maka masayarakat dapat menekan tombol sesuai kebetuhan karean aplikasi ini terhubung dengan seluruh perangkat nagari seperti wali nagari, wali korong, kapolsek, babinkathibmas, puskesmas dan pemadam kebakaran. selain sebagai layanan pengaduan aplikasi tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurus surat-surat administrasi secara online seperti kepengurusan kependudukan.”Terang Azwar Mardian selaku Wali Nagari III Koto Aur Malintang.
Ia juga menambahkan disamping lebih menfokuskan ke layanan pemerintahan, Nagari III Koto Aur Malintang juga tengah menggali potensi pariwisata dimana nagari ini memiliki beberapa tempat wisata yang berpotensi untuk dikembangkan diantaranya Kawasan wisata Alam Ikan Larangan Kubu Koto Bimo “Sungai Sejuta Ikan”, dan Bukik Bulek. Saat ini Pemerintah Nagari III Koto Aur Malintang tengah menyiapkan Bukik Bulek sebagai salah satu destinasi wisata alam di Padang Pariaman.
“Ini akan dijadikan sebagai penggenjot inovasi-inovasi yang akan lahir di nagari ini, sebelumnya kawasan wisata ini sudah ada namun kurang terperhatikan, makanya pada tahun 2018 sejak dilantiknya menjadi Wali Nagari ini merupakan perhatian utama bagi saya karena kawasan wisata ini berpotensi sebagai income bagi nagari serta berpotensi untuk memberdayakan ukm-ukm yang ada di nagari ini sehingga juga dapat memperbaiki perekonomian masyarakat Nagari III Koto Aur Malintang ini dan juga dapat menggenjot inovasi-inovasi nagari yang saat ini pengerjaannya sudah sampai 30 persen sehingga diharapkan pada tahun 2021 nanti Bukit Bulek ini dapat rampung dan dapat beroperasi serta diperlukan dorongan dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman untuk percepatan penyelesaian pengerjaan kawasan wisata ini.”Tambahnya.
Kawasan wisata Alam Ikan Larangan Kubu Koto Bimo “Sungai Sejuta Ikan” juga merupakan salah satu destinasi wisata karena setiap korong di Nagari III Koto Aur Malintang mempunyai aliran sungai ditambah dengan budaya ikan larangan ini telah terjadi secara turun temurun, tidak hanya sungai aliran irigasi saja sudah menjadi ikan larangan bagi sebagian kelompok masyarakat. Ini juga salah satu cara menggenjot inovasi nagari dibidang pariwisata yang dikelola langsung oleh Pokdarwis yang terdiri dari dua daerah yang dipisahkan oleh dua sungai yang bernama Kubu Koto Bimo, dimana dalam Pokdarwis tersebut menangani tentang perikanan dan kepemudaan.
“Bumnag di Nagari III Koto Aur Malintang telah jalan sejak 2018 yang lebih fokus kepada pengelolaan pariwisata yang diberi nama Batu Basa Mandiri, sebelumnya Bumnag ini juga telah melahirkan sebuah program yang diberi nama AJO (Antar Jemput Online) yang diperuntukan sebagai alat transportasi antar korong, namun hal ini terhenti karena masalah administrasi kepengurusan AJO, tapi akan diusahakan kembali keberadaan AJO untuk memudahkan jaringan antar Bumnag di Nagari III Koto Aur Malintang.”Sambungnya
Nagari III Koto Aur Malintang juga memiliki Radio Anak Nagari yang diberi nama Suandri.FM yang lahir dari komunitas anak nagari yang digunakan untuk penyebuarlasan informasi publik. Radio ini jauh sebelumnya sudah namun karena kendala keuangan beberapa perangkat radio ini rusak dan saat ini pada tahap perbaikan yang ditargetkan akan beroperasi kembali pada bulan depan.
“Radio ini murni dikelola oleh komunitas pemuda yang tergabung diseluruh nagari yang didirikan pada tahun 2004 yang diperuntukan untuk penyebarluasan informasi terkait kegiatan dan kejadian yang ada di nagari dalam artian radio ini merupakan corong bagi nagari.”Lanjut Wali Nagari yang sudah menjabat dua tahun ini
Nagari yang memiliki keindahan alam sehingga dapat memanjakan mata setiap pengunjung yang datang ini juga memiliki seorang pemuda hebat yang bernama Aznil Mardin bergelarkan doktor yang mampu mengajak seluruh pemuda nagari untuk aktif serta menjadi founder gerakan amal beramal dan rumah kreatif serta dia berupaya agar gerakan ini tidak hanya pada tingkat nagari namun juga pada tingkat kecamatan.
“Amal Beramal yakninya gerakan para pemuda Nagari III Koto Aur Malintang yang dibentuk setelah terjadinya Covid-19. Kegiatan yang dilakukan diantaranya membagikan sembako kepada warga yang tidak mendapatkan bantuan dampak sosial ekonomi Covid-19 yang dananya didapatkan dari donasi masyarakat baik yang ada di rantau maupun di ranah. Para pemuda seluruh nagari di Kecamatan IV Koto Aur Malintang saling bersinergi untuk membantu masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi Covid-19 termasuk lansia dan anak yatim.
Rumah kreatif yang dibentuk oleh Nagari III Koto Aur Malintang dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan bagi para pemuda untuk menjadi anak muda jadi. Beberapa kegiatan dilakukan di rumah kreatif tersebut diantaranya pada bidang kesenian, kuliner dan umkm.
“Pembentukan rumah kreatif ini bertujuan untuk membentuk para pemuda agar dapat mengisi kekosongan perekonomian seteleh pandemi ini berakhir, hal ini bertujuan agar perekonomian di nagari ini tetap berjalan setelah wabah Covid-19 ini selesai dan untuk menghindari lumpuhnya perekonomian nagari sehingga pemerintahan nagari memberikan pelatihan-pelatihan kepada pemuda sesuai dengan minta dan bakatnya yang dibangun melalui komunitas bukan atas nama nagari yang lebig mengutamakan kebersamaan dan gotong royong” Tutur Sekretaris Nagari Asrul Khairi.
Nagari III Koto Aur Malintang, nagari dengan sejuta pesona alam dan memiliki pemimpin yang mengutamakan pembentukan Sumber Daya Manusia serta memiliki perangkat nagari yang kuat dan saling bekerjasama tanpa mengenal waktu untuk kemajuan nagari.(HumPro_PP)