DHAMASRAYA,TEROBOS-Bupati Dhamasraya Tuanku Kerajaan : "Petugas Jangan Umpetin Obat",Membenahi layanan kesehatan tampaknya tak pernah lepas dari ingatan bupati. Wajar saja, sebab salah satu yang mendorong Sutan Riska Tuanku Kerajaan ikut Pikkada adalah keprehatinannya terhadap masalah kesehatan. Pengalaman panjang merawat sang bunda yang bolak balik ke rumah sakit, telah menguatkan tekad Sutan Riska Tuanku Kerajaan untuk menjadi pemimpin daerah dengan harapan bisa membenahi layanan kesehatan. Dengan begitu warga Dharmasraya tidak lagi mengalami derita merawat keluarga yang sedang sakit dan berharap kesembutan sebagaimana yang dia rasakan selama empat tahun merawat ibundanya.
Itulah sebabnya, begitu dilantik menjadi bupati delapan bulan silam, perhatian kader PDI-P yang satu ini terus mengarah kepada pelayanan kesehatan terutama pelayanan rumah sakit. Sedikit demi sedikit Sutan Riska Tuanku Kerajaan melakukan pembenahan rumah sakit. Peralatan yang sudah banyak yang tertinggal kecanggihannya atau bahkan sudah rusak diperbaharui. Peralatan ronsgent yang sudah uzur dimakan usia diganti yang baru yang lebih canggih supaya bisa membantu diagnosa dokter. Tak berhenti sampai disitu, bupati termuda Indonesia itu juga menambah unit layanan cuci darah agar kasus kasus yang butuh penanganan cuci darah tidak pergi ke luar daerah.
Belakangan ketika keluarga pasien mengeluhkan masalah ketersediaan obat, bupati menambah anggaran sebesar Rp 1 miliar tahun 2016 ini. Namun ketika Tuanku Kerajaan mendengar laporan bahwa ada oknum oknum pegawai runah sakit yang suka menyembunyikan ibat, rajo Koto Besar itu terperanjat. "Kalau informasi ini benar adanya, tanggung risiko oleh pegawai yang suka menyembunyikan obat. Ini sudah keterlaluan. Janganlah sampai ada petugas kita yang umpetin ibat," katanya saat menjadi pejabat pengambil apel di RSUD Sungai Dareh, Kamis 27 Oktober 2016.(Web)