SIJUNJUNG,TEROBOS-Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tingkat Kabupaten Sijunjung yang dipusatkan di lapangan Prof. M. Yamin, Senin (28/10), berlangsung tertib dan khidmad. Bertindak selaku inspektur dan komandan upacara, ketua DPRD Kabupaten Sijunjung, Mukhlis Rasyid dan wakil ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Adri.

Sedangkan pasukan pengibar bendera merah putih dipercayakan kepada Peno Ariyandi Putra (siswa SMAN 5) serta Rizky Saefullah Chan dan Rahmat Hidayat (siswa SMKN 2). Sementara teks Pembukaan UUD 1945 dan teks keputusan kongres dibacakan siswa SMA 1, Amanda Mulia Sadina Putri dan wakil ketua Bidang Hukum KNPI Kabupaten Sijunjung, Elfis Buana.

Upacara dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkpinda) Sekdakab A.T. Rohendi,  pejabat teras Pemkab, perwira Kodim dan Polres, kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),  ketua GOW Ny. Ria Arrival Boy, ketua Persit dan ketua Bhayangkari beserta anggota serta pengurus dan anggota PKK Kabupaten Sijunjung.

Peserta upacara, keluarga besar Korpri, anggota Kodim dan Polres, pengurus dan anggota KNPI serta mahasiswa STIPER.

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi  dalam sambutan tertulis yang dibacakan ketua DPRD menjelaskan, data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta (24,5 persen) dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014).

Secara kuantitas angka 24,5 persen ini cukup besar. Ditambah lagi mulai tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era langkah yang disebut dengan bonus demografi.

Bonus demografi menjadi windosw opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.

Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang berusia produktif. Sisanya 36 orang adalah usia ana-anak dan lanjut usia.

“Rasio usia produktif di atas 64 persen sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti tahun 2020 yang akan berakhir pada tahun 2035,” jelas menteri.

Seusai upacara, sekitar 100 siswa SMAN 2 Sijunjung menampilkan drama klosal tentang perjuangan pemuda dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. –nas.sijunjung.
 
Top