Perjalanan bersama Gubernur Sumbar ke Kerinci, Jambi tersebut, kata Ketua DPRD Padang, ia bertemu langsung dengan pemilik Perusahaan PT CASSIA COOP yakni Adrian Akhza putra asli Balai Baru Kuranji, yang saat ini sukses mengembangkan pabrik kulit manis dengan kualitas ekspor yang berasal dari Balai-baru, Kuranji, Padang yang sebelumnya menindaklanjuti kunjungan sebelumnya Jumat (2/7) lalu.
Selain itu, Pria yang bergelar Datuak Rajo Jambi itu menyebut kunjungan bukan kunjungan resmi kedewanan DPRD Padang dan tidak menggunakan dana APBD Kota Padang.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk menumbuhkembangkan hasil pertanian dan perkebunan di Sumbar agar tembus pasar internasional.
“Saya bersama Gubernur Sumbar mengunjungi eksportir asal Padang di Kerinci yang bernama Adrian. Kami disambut langsung oleh Adrian di pabriknya, yaang mempekerjakan karyawan sebanyak 250 orang. Dalam pertemuan singkat tersebut, eksportir tersebut berjanji datang ke Sumbar untuk mempresentasikan usahanya dan akan membantu para petani di Sumbar khususnya Padang dalam hal eksport hasil bumi seperti kayu manis, Nilam, pala. Jadi, kunjungan saya ke Kerinci murni bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan petani di Kota Padang dan Sumbar umumnya. Dan ingat, kunjungan tersebut tanpa menggunakan dana APBD,” katanya. Kamis (22/7).
Lebih lanjut, Syafrial Kani menambahkan, potensi untuk ekspor komoditi hasil bumi dari Sumbar berpeluang dapat bersaing di pasar internasional, jika digarap dengan profesional.
“Kedepannya, Adrian berjanji kepada kami untuk datang ke Padang dalam hal mempresentasikan cara eksport produk hasil bumi dari Sumbar yang berpeluang besar dipasarkan di Eropa maupun Amerika," terangnya.
Selanjutnya, Syafrial Kani menegaskan dalam pertemuan tersebut dirinya merupakan inisiatornya. “Tidak mungkinlah saya tidak ikut, karena saya inisiator pertemuan pengusaha tersebut dengan Gubernur Sumbar,” ujarnya.
Menjawab kenapa berangkat ke Kerinci saat Kota Padang menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, Syahrial Kani menjawab, kunjungan tersebut telah dijadwalkan jauh-jauh hari, dan untuk mencocokkan jadwal pertemuannya dengan Gubernur Sumbar sangatlah susah, karena agenda Gubernur yang sangat padat.
“PPKM Darurat artinya kita bukan tidak boleh bepergian.Saya ulangi lagi, Keberangkatan saya ini demi menjawab semua kebutuhan warga kota dalam hal ini sektor pertanian dan perkebunan. Lebih dari 2500 Hektare lahan terbengkalai, kenapa tidak kita kembangkan, apalagi gubernur Sumbar menjanjikan 10 persen dari APBD untuk pertanian,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, perjalanan di Kerinci, Jambi ini berlangsung selama dua hari 17 - 18 Juli 2021 kemarin.
"Jadi, kita berangkatnya Sabtu malam, dan kembalinya Minggu," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas DPRD Padang Suzi Helda mengatakan, perjalanan Ketua DPRD Padang ke Kerinci beberapa hari lalu bukan perjalanan kedewanan. " Artinya perjalanan pak Ketua bersama Gubernur Sumbar menggunakan anggaran pribadi. Bukan perjalanan dinas," katanya.
Selain itu, Suzi menyebutkan, selama PPKM tidak ada kunjungan kerja anggota DPRD Padang ke luar daerah. (kns)