MEDIATEROBOS.COM
Padang Panjang- Melihat perkembangan dalam beberapa waktu terakhir, Corona Virus Disaese 2019 (Covid-19) menjadi pandemi global yang perlu penanganan serius dan menjadi perhatian bersama, tidak hanya Pemerintah tetapi semua unsur/ kalangan terlibat untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Segenap OPD Pemko Padang Panjang Dukung Wako Fadly Amran :
Seperti diketahui, Kota Padang Panjang memiliki sejumlah objek wisata menarik yang banyak dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, yakni : PDIKM, Mifan Water Park, Pemandian Lubuk Mato Kucing, dan Desa Kubu Gadang. " Seluruh objek wisata di Kota Padang Panjang saat ini kita tutup untuk menghindari penyebaran virus corona," ungkap Kepala Dinas Porapar Drs. Maiharman, saat dihubungi, Rabu, (1/4).
Disamping itu, Dinas Porapar bersama tim gugus tugas PPVC juga melakukan pengecekan tamu asing yang datang di seluruh penginapan yang ada. "Hingga saat ini tidak ada tamu asing yang datang, dan salah satu hotel di Kota Padang Panjang, untuk sementara waktu ditutup," ungkap Maiharman.

"Kami selalu berupaya memberikan yang terbaik bersama tim demi tidak bertambahnya masyarakat yang terkenan dampak covid-19, baik itu status sebagai ODP maupun PDP, karena sampai saat ini Alhamdulillah masyarakat kita belum ada yang positif, semoga di Padang Panjang tidak terjadi," jelasnya.
Sementara itu, Fadly Amran Dt. Paduko Malano, Minggu, (12/4), mengatakan, “Siapa saja yang datang atau kembali dari luar provinsi, apalagi zona merah Covid-19, harus menjalani karantina di dua lokasi yang kita siapkan,” kata Fadly Amran.
Menurut Fadly, sikap tegas itu diambil lantaran masih ada orang yang pulang atau kembali dari luar provinsi, mereka enggan menjalani karantina di dua lokasi tersebut. Sebagian besar mereka berdalih menjalani karantina mandiri saja di rumah masing-masing. “Pada awalnya kita memberi peluang karantina mandiri. Namun pengawasannya sulit, kita tidak bisa memastikan mereka benar-benar tidak keluar rumah selama 14 hari. Lantaran itulah kita buat kebijakan, mereka harus dikarantina di BLK atau BBI lebih dulu sebelum pulang ke rumah,” tegasnya.
Sekdako Sonny Budaya Putra, menambahkan, dengan dikarantina di dua lokasi itu, mereka tentunya bisa diawasi dengan ketat. Di dua lokasi itu telah disiapkan dokter, perawat, bidan, ahli gizi dan tenaga kesehatan lainnya. “Kalau masa karantina habis dan mereka sehat-sehat saja, mereka boleh pulang,” jelas Sonny.
Sementara itu, Kadis Kesehatan, Nuryanuwar, mengatakan, “selama masa karantina, mereka diawasi secara ketat dan diberikan pendampingan oleh tim kesehatan. Setelah masa karantina habis, baru mereka dibolehkan pulang,” ujar Nuryanuwar.
Sementara itu tim gabungan yang terdiri atas tenaga medis, TNI-Polri, PMI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, BPBD dan relawan memperketat pemeriksaan di tiga posko perbatasan. Setiap kendaraan yang masuk akan diperiksa, apalagi yang datang dari luar provinsi menuju Padang Panjang. “Hal ini dilakukan mengingat tidak lama lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan, maka perlu dilakukan peningkatan pemantauan di beberapa titik pintu masuk Kota Padang Panjang ini,” kata Sekretaris Satgas PPVC Padang Panjang, Aswirman di Posko Kacang Kayu.
Warga RT 02, Kelurahan Guguk Malintang Dukung Wako Fadly Amran :
Tidak ingin virus corona atau Covid-19 lebih menyebar luas, warga di RT 02, Kelurahan Guguk Malintang (Gumala), Kecamatan Padang Panjang Timur membentuk Tim Satgas Siaga Covid-19. Dengan mendirikan Posko Penanggulangan Bencana Covid-19 di kawasan RT 02 Gumala.
Ketua RT 02, Kelurahan Guguk Malintang (Gumala), Moonce Datuak Sinaro Bareno mengatakan pembentukan Posko tersebut demi mencegah penyebaran virus corona di lingkungan RT tersebut. Pembentukan posko ini berawal dari kepedulian masyarakat sekitar khususnya RT 02 untuk bagaimana cara menangani Covid-19 ini secara bersama-sama, salah satu langkah pertama yang dilakukan adalah penyemprotan cairan disinfektan secara door to door (Rumah ke Rumah) di kawasan RT 02 Gumala.
"Seiring dengan berjalannya waktu diadakanlah musyawarah bersama dengan masyarakat RT 02 bagaimana bagusnya kalau didirikan posko Covid-19, dan sesuai hasil dari musyawarah tersebut, maka Sabtu(04/04) kemarin didirikanlah Posko Covid-19 ini,"jelasnya. ( Pul ).
15 April 2020.