Padang Panjang, mediaterobos.com- Pemerintah Kota Padang Panjang, menyediakan anggaran Rp.500.110.000 pada 2020 untuk pengadaan bibit ternak mendukung usaha warga setempat di bidang peternakan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang Wahidin Beruh, mengatakan pada tahun 2020 sebanyak 19 kepala keluarga (KK) ditargetkan memperoleh bantuan tersebut dengan rincian sapi untuk delapan KK, kambing untuk tiga KK, itik untuk tiga KK dan ayam untuk lima KK.
Wahidin mengatakan, Dinas Pangan dan Pertanian setempat memiliki pekerjaan rumah mengentaskan kemiskinan pada 57 KK kurang mampu di bidang usaha peternakan dan masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT).
"Pada 2018 dan 2019 telah dibantu sebanyak 11 KK dan 17 KK. Tahun depan ada 19 KK dan tersisa 10 KK lagi yang kami targetkan tuntas pada 2021," katanya. Usulan bantuan ternak itu diajukan sendiri oleh warga melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di tingkat rukun tetangga (RT) hingga kota yang kemudian dihimpun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Bappeda kemudian melakukan penelusuran ke lokasi warga yang mengajukan bantuan selanjutnya memberikan rekomendasi layak dibantu dan diserahkan pada Bidang Peternakan Dispangtan. "Di Bidang Peternakan kami mengukur lagi kesanggupan warga mengelola karena jumlah ternak yang disediakan juga diukur bagaimana kemampuannya memberikan penghasilan yang mencukupi kebutuhan warga. Ini sesuai tujuan untuk mengentaskan kemiskinan," katanya.
Sebelum pengadaan bantuan ternak, pihaknya menganalisis lalu memberikan penilaian terhadap kesanggupan calon penerima bantuan seperti ketersediaan lahan, tenaga kerja, bahan pakan, kemampuan atau pengalaman budidaya dan lainnya. "Bantuan diberikan jika memenuhi penilaian itu. Jika semua memenuhi kriteria kami sesuaikan pula dengan anggaran yang tersedia setiap tahun," ujarnya.(Pul)
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang Wahidin Beruh, mengatakan pada tahun 2020 sebanyak 19 kepala keluarga (KK) ditargetkan memperoleh bantuan tersebut dengan rincian sapi untuk delapan KK, kambing untuk tiga KK, itik untuk tiga KK dan ayam untuk lima KK.
Wahidin mengatakan, Dinas Pangan dan Pertanian setempat memiliki pekerjaan rumah mengentaskan kemiskinan pada 57 KK kurang mampu di bidang usaha peternakan dan masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT).
"Pada 2018 dan 2019 telah dibantu sebanyak 11 KK dan 17 KK. Tahun depan ada 19 KK dan tersisa 10 KK lagi yang kami targetkan tuntas pada 2021," katanya. Usulan bantuan ternak itu diajukan sendiri oleh warga melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di tingkat rukun tetangga (RT) hingga kota yang kemudian dihimpun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Bappeda kemudian melakukan penelusuran ke lokasi warga yang mengajukan bantuan selanjutnya memberikan rekomendasi layak dibantu dan diserahkan pada Bidang Peternakan Dispangtan. "Di Bidang Peternakan kami mengukur lagi kesanggupan warga mengelola karena jumlah ternak yang disediakan juga diukur bagaimana kemampuannya memberikan penghasilan yang mencukupi kebutuhan warga. Ini sesuai tujuan untuk mengentaskan kemiskinan," katanya.
Sebelum pengadaan bantuan ternak, pihaknya menganalisis lalu memberikan penilaian terhadap kesanggupan calon penerima bantuan seperti ketersediaan lahan, tenaga kerja, bahan pakan, kemampuan atau pengalaman budidaya dan lainnya. "Bantuan diberikan jika memenuhi penilaian itu. Jika semua memenuhi kriteria kami sesuaikan pula dengan anggaran yang tersedia setiap tahun," ujarnya.(Pul)