mediaterobos.com
Padang Pariaman- Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, S.E., M.M. membuka kegiatan Penyuluhan Pencegahan LGBT bagi Camat, Kepala Puskesmas, Wali Nagari, dan Forum Anak se Kabupatan Padang Pariaman pada Rabu (20/11) di Hall Kantor Bupati Padang Pariaman.
Wabup apresiasi kepada Dinas Sosial Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan anak (Dinsos P3A) atas kerja keras yang dilakukan sehingga Padang Pariaman menerima penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak pada Kategori Pratama.
"Ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Daerah terhadap upaya perlindungan anak".
“Kegiatan hari ini merupakan sebagai salah satu upaya kita untuk melindungi anak-anak di Padang Pariaman dari bahaya kekerasan seksual yang dapat menjerumuskan anak-anak terlibat LGBT. Sebagaimana kita ketahui bersama ancaman kekerasan seksual terhadap anak-anak tidak hanya dating dari orang dewasa bahkan sudah menjurus kepada pelaku anak-anak”.
"Permasalahan LGBT sudah sangat mengkhawatirkan di Sumatra Barat terutama Padang Pariaman yang menduduki tingkat ke 3 dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Sumatra Barat".
"Beberapa faktor penyebab terjadinya LGBT yaitu kurangnya perhatian orangtua, faktor lingkungan dan faktor genetik. Permasalahan LGBT di Kabupaten Padang Pariaman sudah memberikan dampak yang buruk bagi generasi muda penerus bangsa contohnya saja sudah terjadi kasus HIV/AIDS sebanyak 52 kasus yang sebelumnya hanya berjumlah 43 kasus, oleh sebab itu ini merupakan permasalah serius yang harus diperhatikan untuk itu diperlukan peran aktif dari bapak, ibu, camat, kepala puskesmas dan wali nagari untuk bersama-sama mencegah penularan LGBT khususnya pada anak-anak di wilayah masing-masing”.
"Saya harap semua lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Padang Pariaman dapat mendukung dan berkomitmen untuk menjadikan Padang Pariaman sebagai Kabupaten yang layak anak dan dapat mengurangi kasus LGBT yang ada di Kabupaten Padang Pariaman".
Sekretaris Dinsos P3A Amril, S.Sos: "Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengurangi maraknya LGBT yang diakibatkan oleh kekerasan seksual yang dialami oleh anak dengan hasil yang diharapakan yaitu dapat mencegah penyebaran LGBT dan untuk menekan angka kejahatan seksual pada kalangan remaja di Kabupaten Padang Pariaman".
Pembukaan dihadiri Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia selaku Narasumber, Pimpinan Yayasan Ibnu Abbas Pariaman, Camat, Kepala Puskesmas dan wali nagari se Kabupaten Padang Pariaman.