LIMAPULUHKOTA,TEROBOS-Pembangunan fisik harus diimbangi dengan pembangunan mental dan jiwa spiritual, melalui pendidikan keagamaan seperti yang diajarkan di pondok pesantren. Hal tersebut dinilai perlu sebagai upaya membentengi generasi bangsa dan umat, dari arus globalisasi yang kian menghawatirkan.  

Wakil Bupati Ferizal Ridwan mengatakan, adanya perilaku baik yang diteladani para tokoh leluhur, berasal dari pendidikan karakter yang diperoleh dari pondok pesantren dan surau. Pendidikan karakter dengan ilmu agara sesuai syari'at Islam, sangat berguna untuk mengimbangi kehidupan antara dunia dan akhirat.  

"Seperti para tokoh leluhur kita dari Sumatera Barat, mulai dari Moh Hatta, Syafruddin Prawiranegara dan Tan Malaka. Mereka, itu, dulunya berasal dari pesantren. Pembangunan mental dan akhlak umat, tanggung jawab kita," sebut Ferizal saat peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Umat, di Jorong Ketinggian, Nagari Sarilamak, Minggu (15/1).    

Selain Ferizal, hadir dalam prosesi peletakan batu pertama itu, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri, KH O'ing Abdul Muid Shohib, yang juga pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Jawa Timur. Kemudian juga kerabat presiden RI Jokowi, Paulus Manek Usfinit.      

Dua tokoh tersebut sebelumnya diundang menghadiri dua prosesi sejarah di Limapuluh Kota, yakni penyerahan mandat dari Kelarasan Bungo Setangkai kepada tim delegasi penjemputan jasad tan Malaka di Pandam Gadang, dan upacara peringatan peristiwa Situjuah. 

Wabup menyebut, pondok pesantren berfungsi menangkal beredarnya paham dan ideologi yang bertentangan dengan kemanusiaan dan ajaran agama. "Sebab, Islam mengajarkan kita banyak hal sebagai pedoman hidup. Bagaimana umat dapat memiliki karakter berkemanusiaan, yang rahmatan lil 'alamin, dan itu bisa diperoleh di pesantren," tuturnya. 

KH O'Ing Abdul Muid mengatakan, peranan pondok pesantren sangat besar terhadap kemaslahatan umat. Hal ini sudah dibuktikan di Jawa Timur, dimana ajaran-ajaran pada pondok pesantren mampu bernaung memberikan pendidikan positif ke masyarakat. "Ponpes membangun santri berkarakter. Juga menangkal dari paham dan ideologi liar dan radikal," tuturnya.     

Pimpinan yayasan Darul Umat, Ustad Darussalam, mengaku sangat berterima kasih atas kepedulian wakil bupati dan pimpinan Ponpes Lirboyo, karena telah menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Ponpes Darul Umat. Menurutnya, Darul Umat berkomitmen mencetak santri-santri teladan di Limapuluh Kota. 

"Adapun program unggulan, yakni tahfiz Al Qur'an. Alhamdulilah, kini santri tahfiz kami sudah mencapai 150 orang. Namun, karena fasilitas tempat belajar kita belum memadai semunya belum efektif. Mudah-mudahan, adanya fasilitas yang baru nanti semakin meningkatkan mutu pendidikan kepada anak bangsa," harapnya. (nur/yon) 

 
Top