PADANG,TEROBOS - Salah satu kawasan wisata kota tua (KWT) di Kota Padang yakni kawasan Pondok di Jalan Kelenteng dengan memiliki ciri khas tersendiri yang mempunyai bangunan bangunan tua yang identik dengan kebudayaan etnis Tionghoa.
Tidak hanya terdapat Klenteng See Hen Kiong tempat ibadat dari etnis tionghoa, dikawasan ini juga terdapat dua rumah duka yakni Rumah Duka Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dan Rumah Duka Himpunan Tjinta Teman (HTT) yang khusus untuk tempat menyemayamkan mayat dari etnis tionghoa hingga beberapa hari menjelang di kremasi.
Sudah ribuan atau bahkan sudah puluhan ribu mayat yang disemayamkan dirumah duka Himpunan Tjinta Teman (HTT) dan HBT di Jalan Klenteng kawasan Pondok Kota Padang ini. Namun tidak ada sama sekali terlihat ada semacam nuansa angker/ mistis ( gaib - red ) di lokasi tersebut.
Bangunan rumah duka HTT sebelumya memang sangat sederhana dan terlihat ada sedikit kesan mistisnya. Namun pasca gempa 2009 lalu yang meluluh lantahkan bangunan - bangunan di Kota Padang, rumah duka ini mengalami rusak parah sehingga dilakukan pembangunan gedung baru serta gapura dengan sumber dana dari interen HTT sendiri.
Bahkan dari pantauan media ini, terlihat hampir setiap malamnya di lokasi rumah duka tersebut banyak pengunjung kesana yang notabene nya adalah anak remaja yang berkumpul bersama rekan - rekan mereka untuk bercengkrama juga selfi- selfi hingga larut malam.
Beny (20) salah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kota Padang, bersama rekan - rekannya mengatakan, tidak ada sama sekali kami merasa takut atau merinding duduk di depan / di teras rumah duka HTT ini. Kenapa harus takut ! . Disini tempatnya selain bersih, juga rumah duka ini terlihat menarik serta bagus dengan ornamen bangunan bercirikan khas tionghoa nya. Iniah yang menjadi daya tariknya.
"Bahkan kami senang kesini karena kalau selfi disini dari hasil fotonya seperti berada di negeri Cina.Kami disini sering duduk bersama teman - teman alias mejeng hingga larut malam. Kemudian menurut saya dengan adanya bangunan bercirikan khas ini, kawasan ini memang bisa menjadi tempat tujuan wisata dengan ciri khas budaya etnis tioghoa dan juga kawasan wisata kuliner yang terkenal dengan minuman kopmilnya, "ungkap Beny, Sabtu ( 8/10) malam dari lokasi rumah rumah duka HTT.
Sementara Iswanto Kwara, salah seorang tokoh masyarakat Pondok yang juga anggota DPRD Padang ketika dikomfirmasi media ini mengatakan, " ya tak masalah kalau remaja - remaja tersebut duduk berkumpul di teras atau didepan rumah duka Himpunan Tjinta Teman (HTT). Hal tersebut salah satunya juga dapat menghindarkan mereka dari kegiatan - kegiatan negatif, seperti narkoba dan tindakan kriminalitas lainnya, "ujarnya.
Namun walaupun demikian, diharapkan agar mereka dapat menjaga ketertiban, keamanan, serta kebersihan dilokasi rumah duka. "Jika nantinya ada mayat yang disemayamkan disana, tentu tidak diperbolehkan untuk duduk- duduk di depan rumah duka demi menghargai keluarga yang lagi berduka, " ujar Iswanto Kwara.(Baim)