Penulis : Amanda Nurhafitri Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Andalas
Urine kelinci dapat dijadikan sebagai pupuk alternatif pada tanaman cabai merah. Unsurnya yang kaya akan zat hara (natrium, kalium, dan posfor) menjadi bukti bahwa keajaiban pada pupuk urin kelinci ini tidak perlu diragukan lagi. Pupuk urin kelinci mampu menyuburkan tanaman cabai merah dengan cara memperbaiki struktur tanah tanaman cabai tersebut. Selain dapat memperbaiki struktur tanah, pupuk organik cair urin kelinci bermanfaat juga untuk pertumbuhan tanaman, herbisida pra-tumbuh dan dapat mengendalikan hama penyakit, mengusir hama tikus, walang sangit dan serangga kecil pengganggu lainnya (Saefudin, 2009).
Pemberian pupuk urin kelinci pada tanaman cabai merah bisa menjadi solusi bagi petani cabai untuk meningkatkan kualitas cabai merah. Dari segi bobot buah cabai merah dan jumlah buah yang dihasilkan dari tanaman cabai merah yang diberikan pupuk urine kelinci merupakan suatu keuntungan bagi petani karena bobot dan ukuran cabai merah tersebut lebih besar dibandingkan cabai merah dengan pupuk biasa. Panjang cabai merah yang dihasilkan dapat lebih panjang daripada tanaman cabai yang tidak diberikan pupuk urine kelinci. Jumlah buah yang meningkat menjadi bukti nyata bahwa peran pupuk urine kelinci sangat besar dalam bidang pertanian khususnya pada tanaman cabai merah. Pupuk urine kelinci dapat diberikan melalui sebuah fermentasi terlebih dahulu untuk mengurangi bau menyengat dari urine kelinci. Sehingga tidak dihasilkan suatu pupuk yang mencemari udara sekitar karena baunya yang menyengat.
Faktanya, kandungan unsur hara dalam urin kelinci lebih banyak dibandingkan urin hewan ternak lainnya. Hal ini dibuktikan melalui pernyataan Susan Lusiana, koordinator Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pertanian Berkelanjutan Serikat Petani Indonesia (SPI) yang mengungkapkan bahwa hasil penelitian Badan Penelitian Ternak (Balitnak) pada tahun 2005 menjelaskan kalau kotoran dan urine kelinci memiliki kandungan unsur N, P, K yang lebih tinggi (2.72%, 1.1%, dan 0,5%) dibandingkan dengan kotoran dan urine ternak lainnya seperti kuda, kerbau, sapi, domba, babi dan ayam. Unsur nitrogen (N) yang terkandung dari urin kelinci bagi tanaman untuk pembentukan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar serta berperan vital pada saat tanaman melakukan fotosintesa dengan membentuk klorofil (Balitnak, 2005). Ibu Ririn, seorang ibu rumah tangga yang menanam tanaman cabai di halaman rumahnya juga mengatakan bahwa kesuburan tanaman cabai sangat jelas terlihat dengan daunnya yang terlihat segar dan cepat berbuah.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa cabai merah adalah salah satu bahan utama bagi berbagai masakan khususnya di Indonesia. Maka dari itu, perlu dilakukan suatu inovasi yang membuat para petani cabai terus mempertahankan tanaman cabai mereka karena hasil yang akan dihasilkan akan memuaskan jika menjadikan urine kelinci sebagai pupuk organiknya.
Walaupun pupuk urine kelinci belum bisa dijumpai secara umum, tetapi ada beberapa industri yang memperjual-belikan fermentasi urin kelinci ini. Jika anda memelihara kelinci dalam jumlah yang banyak, sangat disayangkan jika anda tidak memanfaatkan kotorannya sebagai pupuk tanaman.
Manfaat pupuk urine kelinci ini tidak hanya berpusat pada tanaman cabai saja, baik tanaman hias atau tidak manfaatnya dapat sama-sama dirasakan. Sebagian besar tanaman yang diberikan fermentasi pupuk urine kelinci akan lebih baik dibandingkan tanaman yang diberikan pupuk kotoran hewan ternak lainnya. Hal ini berlaku jika dosis yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ada, tidak lebih dan tidak kurang. Mengapa demikian? Pemberian pupuk yang terlalu banyak mengakibatkan larutan tanah akan terlalu pekat sehingga dapat mengakibatkan keracunan pada tanaman, sebaliknya bila terlalu sedikit diberikan, pengaruh pemupukan pada tanaman tidak nampak (Foth, 2008). Andi Nur Imran (2016:50) menjelaskan bahwa pemberian pupuk urin kelinci sebaiknya diberikan dalam konsentrasi 12 ml/liter.
Kandungan urine kelinci yang kaya akan unsur hara (N,P,K) tidak perlu diragukan lagi. Kandungan nitrogen pada urin kelinci yang cukup banyak dapat menjadi solusi untuk kesuburan tanah. Pemberian pupuk urine kelinci pada tanaman cabai dapat menjadi suatu alternatif yang efektif bagi petani cabai yang ingin meningkatkan kualitas dan keuntungan pada penjualan cabai mereka. (**)