mediaterobos.com, Airpura- Sekola Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Airpura kembali bersiap hadapi sekolah tatap muka. Pembukaan sekolah tatap muka tersebut dilakukan setelah pemerintah mulai secara bertahap melakukan vaksinasi Covid-19.
Hal itu dikatakan kepala SMAN 1 Airpura Yepi Herpanda, M.Pd di ruangan SMAN 1 Airpura, Sabtu, 24 Juli 2021.
"Sekolah tatap muka boleh dibuka dengan syarat harus se izin Komite, kemudian izin dari orang tua," kata Yepi dalam penyampaiannya di tengah rapat bersama Komite.
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat mulai mempersiapkan penerapan sekolah tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan ketat.
Langkah itu menyusul keluarnya permintaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) kepada daerah untuk membuka sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.
Pembukaan sekolah tatap muka tentu disambut baik. Namun demikian, tentu saja, perlu dukungan dalam hal persiapan sekolah tatap muka tersebut.
Salah satu tahapnnya yakni memetakan zonasi peta resiko berdasarkan lokasi sekolah dan persebaran guru dan siswa.
"Sekolah tatap muka boleh dibuka sesuai Prokes yang ketat sesuai dengan arahan pemerintah," sambungnya.
Setelah pemetaan zonasi sekolah dan guru serta siswa, kesiapan selanjutnya yakni memastikan guru di sekolah sudah melakukan vaksinasi. Karena guru merupakan garda terdepan dalam mendidik siswa. Mereka harus terlindungi dari paparan Covid-19.
Setelah itu baru dilakukan kesiapan sarana dan prasarana dalam penerapan protokol kesehatan seperti pemakaian masker, hand sanitizer, tempat mencuci tangan dan sebagainya.
Selain itu, kepala SMAN 1 Airpura Yepi Herpanda juga memaparkan beberapa hal yang menjadi catatan penting di sekolah mengenai langkah-langkah persiapan sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan.
Persiapan sekolah tatap muka harus dilakukan secara matang dan disesuaikan dengan kesiapan sekolah. Artinya indikator sekolah bisa menerapkan sekolah tatap muka harus benar-benar terukur dan memenuhi SOP yang telah dilakukan.
"Kesiapan Tatap muka ini harus disiapkan dengan matang dan ketat, dalam penerapan untuk memastikan hal tersebut tidak akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19". pungkasnya. (hen)