Foto : Capt. H. Irawan Gutama Mataram

MEDIATEROBOS.COM 

Pesisir Selatan- Mengibaratkan seorang Nahkoda kapal pesiar atau pemimpin harus mampu bertanggung jawab dengan keputusan diambilnya. Jabatan pemimpin itu amanah, jadi cukup berat menjadi seorang pemimpin. Yang harus dipertanggung jawabkan dunia akhirat. 

Dikatakan H.Irawan Gutama Mataram , Rajo Pasisie, namanya digadang - gadang akan ikut turun pada Pilkada Pesisir Selatan itu, Anak dipangku kemenakan atau keponakan dibimbing, dimana seorang lelaki Minang Kabau harus bertanggung jawab dan peduli kepada kemenakanya ( anak saudara dari perempuanya), selain tanggung jawab terhadap anak sendiri.

Maka untuk tidak ada anak buah yang salah, dan yang salah adalah pemimpin. Jadi, Irawan Gutama Mataram , Rajo Pasisie seorang pemimpin harus berani bertanggung jawab atas kesalahan anak buah nya.

"Bila ada sederet serial yang menangkap realitas kehidupan nyata, yaitu Saiyo Sakato, adalah salah satunya," ucap bakal calon Bupati Pesisir Selatan itu.

Disampaikan dirinya, tanpa harus salah menyalahkan, tanpa harus membeda - membedakan, gotong royong bersama - sama seluruh masyarakat dari Utara - Selatan seberat masalah terjadi di pasti akan ringan. Karena, semua saudara. Bukan, harus menyombongkan diri. Sebab, jabatan adalah amanah dan harta adalah titipan. 

Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah", menurut Capt.H.Irawan Gutama Mataram, Rajo Pasisie, merupakan hasil kesepakatan ( Piagam Sumpah Satie Bukik Marapalam di awal abad ke 19, dari dua arus besar ( main- streams), pandangan dunia dan pandangan hidup ( PDPH) masyarakat Minangkabau yang sempat melewati konflik bersenjata yang melelahkan. 

"Sepantutnya sebagai masyarakat Minang Kabau filsafat tersebut harus lah dijunjung tinggi," ajak H.Irawan Gutama Mataram, Rajo Pasisie.

Maka, kita harus jadi pemimpin yang bermanfaat bagi semua orang. Dan, bukan bermanfaat bagi segelintir orang saja. Ungkap nya.

"sebagai putra asli Pesisir Selatan keinginan pulang kekampung halaman, bersama seluruh masyarakat Pesisir Selatan, ayo kita bangun Pessel Emas,"  pungkas H.Irawan  Gutara Mataram.

Pada intih nya, H.Irawan Gutama Mataram semua kembali pada Al-Qur'an dan As- Sunnah. Karena sebagai umat Muslim berpegang teguh bahwa Islam datangnya dari dua sumber, salah satunya adalah Al- Qur'an dan yang satu lagi adalah As- Sunnah, atau mengambil contoh dari kehidupan Nabi Muhammad. 


Karena,  pada Al-Qur'an dan As- Sunnah lengkap mengatur nya. Dan jelas bagaimana menjadi seorang pemimpin. Akhirnya.(Gv).
 
Top