Padang Aro- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berharap kepala daerah dan Forkopimda Kabupaten Solok Selatan membantu sosialisasi pemanfaatan panas bumi agar proyek panas bumi di daerah lain bisa berjalan aman dan lancar.

"Sumbar memiliki 17 titik lokasi panas bumi dan baru di Solok Selatan yang sudah berhasil. Kami berharap Plt Bupati dan Ketua DPRD bisa menjadi duta untuk sosialisasi keberhasilan dan manfaat panas bumi kepada masyarakat Sumbar," kata dia saat peresmian operasi komersil PLTP Muara Laboh yang terletak di Pekonina, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Senin.

Dalam pengembangan panas bumi di Sumbar, katanya masih ada masyarakat yang kurang setuju dengan melakukan mendemonstrasi. Menurutnya masyarakat yang melakukan demonstrasi itu mendapat informasi yang salah terkait pemanfaatan panas bumi.

Dia mengatakan selain di Solok Selatan yang sudah berhasil mengelola panas bumi dengan kapasitas 85 megawatt juga sudah ada perusahaan dari Turki yaitu PT Hitai yang akan mengembangkan panas bumi di Kabupaten Solok.

Untuk pengembangan panas bumi di Solok, pihak perusahaan masih menunggu hasil Perjanjian Jual Beli Listrik dengan PLN atau Power Purchase Agreement (PPA).

Selain itu, katanya juga ada satu titik lagi yang akan melakukam eksplorasi dalam waktu dekat di Pasaman oleh PT Medco.

Dia berharap kedua titik pengembangan panas bumi tersebut hasilnya bisa sebaik Supreme Energy di Solok Selatan.

Untuk mengembangkan 17 titik panas bumi di Sumbar, ia mengajak investor ke provinsi itu.

PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, Sumatera Barat, Tahap 1 berkapasitas 85 MW dengan investasi 580 juta dolar AS atau setara Rp8 triliun.

Peresmian pembangkit ramah lingkungan tersebut berlangsung di lokasi PLTP di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat,.

Hadir dalam acara peresmian Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Plt Bupati Solok Selatan Abdul Rahman, Founder & Chairman PT Supreme Energy Supramu Santosa, CEO SEML Nisriyanto, perwakilan PT PLN (Persero), ENGIE, Sumitomo Corporation, serta perwakilan pemberi dana JBIC, ADB, NEXI, Mizuho Bank, SMBC Bank, dan MUFG Bank.

SEML merupakan perusahaan patungan dari Supreme Energy, ENGIE, dan Sumitomo Corp.

Dengan kapasitas 85 MW, pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) tersebut mampu memasok daya listrik untuk 340.000 rumah tangga khususnya di Solok Selatan dan daerah lainnya.

Studi pendahuluan proyek pengembangan PLTP Muara Laboh telah dimulai pada 2008, dilanjutkan penandatanganan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PT PLN (Persero) pada 2012.

Setelah dilakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, pada 16 Desember 2019, PLTP Muara Laboh Tahap 1 mulai beroperasi secara komersial (commercial on date/COD).

Saat ini, Supreme Energy juga dalam tahap pembicaraan dengan PLN dan Kementerian ESDM untuk pengembangan PLTP Muara Laboh Tahap 2 dengan kapasitas 65 MW.



Sumber Antara Sumbar
 
Top