mediaterobos.com 

Nias- Peternak Ayam Broiler (pedaging) sekepulauan Nias pada umumkan dan wilayah Kota Gunungsitoli pada khususnya, menyurati wali kota Gunungsitoli dengan tujuan untuk meminta agar dilakukan penertiban masuknya Ayam Broiler dari luar kepulauan Nias melalui pelabuhan Gunungsitoli.

Dalam surat masyarakat kepulauan Nias khususnya Peternak ayam broiler (pedaging) tersebut yang ditujukan kepada Walikota Gunungsitoli, tertanggal 24 Oktober 2019, perihal Penertiban masuknya ayam broiler (pedaging) ke Nias melalui Pelabuhan Kota Gunungsitoli, dengan beberapa tembusan antara lain: Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Dinas Ketahanan pangan dan pertanian Kota Gunungsitoli, Dinas Perindag Kota Gunungsitoli, Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli, Satpol-PP Kota Gunungsitoli dan kepada Pers/Lsm, surat tersebut ditandatangani sekitar 62 orang peternak ayam broiler yang berasal dari Kabupaten/Kota sekepulauan Nias.

Dalam surat tersebut dijelaskan, sebagai peternak Ayam Broiler (pedaging) yang ada di kepulauan Nias khususnya di kota Gunungsitoli merasa tercukupi dengan penghasilan sebagai peternak Ayam broiler, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun untuk membiayai kebutuhan anak-anak nya disekolah.

Bahkan bukan hanya sedikit yang beralih profesi yang dulunya sebagai penyadap karet menjadi peternak ayam karena harga karet yang anjlok di Nias.

Namun beberapa waktu belakangan ini ada peternak luar pulau Nias yang mensuplai ayam-ayam besar (siap potong) masuk ke Nias, sehingga usaha peternak lokal terganggu dan mengalami penurunan dratis dalam hal kelancaran.

Sehingga akibat hal tersebut sebagai peternak ayam broiler merasa menderita dan tidak dapat lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari dan juga Kebutuhan anak-anak disekolah bahkan sebagian peternak ada yang sudah berhenti untuk beternak dan tidak memiliki lagi penghasilan tetap.

Lebih lanjut dalam surat nya, mereka menaruh harapan kepada Walikota Gunungsitoli dapat menertibkan masuknya ayam dari luar pulau Nias untuk masuk ke Nias atau dapat  atau dapat memberi solusi terbaik agar peternak ayam broiler di wilayah kepulauan Nias pada umumnya dan diwilayah Kota Gunungsitoli pada khususnya tidak mengalami kerugian.

Dijelaskan, bahwa kebutuhan daging ayam di Nias masih cukup terpenuhi dengan ayam peternak lokal yang ada di Nias/Kota Gunungsitoli.

Bahkan dalam suratnya dijelaskan bahwa, dikhawatirkan dengan masuknya ayam-ayam dari luar pulau Nias tersebut, bisa diduga dapat membawa virus atau bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada ternak-ternak yang ada di Nias dan tidak tertutup kemungkinan dapat menyerang manusia seperti kasus flu burung yang dapat mematikan tanpa memilih usia baik anak-anak maupun orang dewasa.Jelas para peternak Ayam Broiler dalam suratnya.(Trh)
 
Top