Tegal- Adalah Julekha (39) warga asal Dukuh Sigerung RT. 5 RW. 2, Desa Jatimulya, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, seorang penjahit baju yang tak pernah menyangka usahanya kini bertambah ramai sejak adanya TMMD Reguler 105 Kodim 0712 Tegal, di desanya.
Sebelumnya ia hanya mengandalkan konsumen setempat, walaupun tidak terlalu signifikan, namun keberadaan anggota Satgas TMMD yang tinggal di desa menambah omsetnya. Julekha mengaku, rata-rata per bulan adalah 1,5 juta rupiah, jika menyelesaikan 15 pakaian, dengan asumsi biaya per pakaian sebesar 100 ribu rupiah.
Namun saat ditanya ongkos memperbaiki pakaian anggota TNI tersebut, dirinya enggan mematok, tergantung dari tingkat kerusakan. Bahkan, jika hanya menambal baju/celana robek, Julekha tak mau dibayar. Pasalnya, penjual jasa ini menilai, apa yang dilakukan TNI di desanya dengan membangun infrastruktur umum berupa jalan pertanian sepanjang total 2,3 kilometer dan pengaspalan 1,1 kilometer, hanya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk Jatimulya.
“Mungkin hanya dengan cara inilah saya bisa sedikit membantu. Mendukung pembangunan adalah kewajiban semua orang pak, termasuk saya,” ucapnya sebagai warga negara Indonesia, Minggu (21/7/2019).
Inilah income bagi penggiat ekonomi dengan risiko bisnis yang relatif aman karena dapat dijalankan di rumah/home industri rumahan. Selama selera berbusana meningkat, maka bisnis ini akan tetap eksis. (Aan)