mediaterobos.com 

Padang- Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koopsau I Dalam Rangka Penanggulangan Bencana Gempa DanTsunami di Kota Padang dengan sandi "Kampita Sandi 19" sudah kita laksanakan dengan baik, itu pun berkat partisipasi dari semua pihak. Latihan ini kita laksanakan kenapa di Kota Padang, karena Kota Padang, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kota Padang secara geografis merupakan daerah yang cukup spesifik rawan gempa, oleh sebab itu kita laksanakan disini, ujar Pangkoopsau I,
Jumat, (21/6/19).

Selain daripada itu mengacu undang-undang TNI No 24 Tahun 2007 tentang bencana alam, Perpres NO 8 Tahun 2008 serta PP NO 21 Tahun 2008 tentang penanggulangan bencana adalah operasi militer selain perang. Dalam hal ini Koopsau I bertekad akan melakukan panunggalangan bencana di setiap wilayah Indonesia.

Pangkoopsau I  Marsma TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., yang di dampingi Komandan Lanud Sutan Sjahrir Kolonel Pnb Purwanto Adi Nugroho dalam wawancara singkatnya dengan awak medi Kota Padang bertempat di apron Lanud Sutan Sjahrin, ia menjelaskan, latihan simulasi ini kita laksanakan dua, hari pertama tanggal 20 Juni 2019 kita gelar pasukan siap-siapa saja yang terlibat berserta dengan perlengkapannya, pada hari kedua atau hari puncaknya hari ini tgl 21 Juni 2019, latihan simulasi ini kita menggunakan dukungan udara yang dimiliki oleh Koopsau I diantaranya Hercules C-130 Skadron 31, Pesawat CN 295 Skadron 2, serta Hely NAS-332 Super Puma Skadron 6, satuan pendukungnya ada dari Yonkes Mabesau, Kesehatan Koopsau I dan Denmatra I Paskhas Lanud Halim Perdanakusuma, Tim pendukung dari Lanud Sutan Sjahrir serta Tim pendukung dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan unsur TNI-Polri lainnya, ungkap Pangkoopsau I.

Nah, dari sekian pesawat dan satuan pendukung lainnya itu mereka bertugas selain evakuasi, mereka sudah terlatih dan sudah punya pengalamn dalam penanganan evakuasi penanggulangan bencana, seperti yang telah kita lakukan lewat udara yang menggunakan Pesawat Hercules C 130 berupa CDS ( Cargo Droping System ) mendrop atau menjatuhkan barang logistik yg dikemas untuk bantuan korban bencana lewat udara dengan menggunakan  parasut dengan berat 500 kg, seperti obat obatan, makanan yg dilaksanakan didaerah tidak bisa dijangkau lewat darat dengan menggunakan pesawat Hercules dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran dengan tujuan logistik biar tidak rusak.

Selain itu jelas Pangkoopsau I, Hely Super Puma bertugas sebagai Helly box yaitu bantuan yg didrop atau dijatuhkan dari udara yang dikemas dengan satu kotak agar tidak rusak isinya berupa obat-obatan dan makanan untuk korban bencana yg tidak dapat dijangkau lewat darat dan kemungkinan juga selain memakai Helikopter jika mungkinkan kita juga menurunkan pesawat CN 295 dengan tujuan yang sama seperti halnya Pesawat Hercules atau Helikopter,  jelasnya.

Tambahnya, sebagai simulasi logistik CDS dan Helly Box atau droping bantuan logistik melalui udara berbentuk box yang sudah didesain khusus untuk droping kapasitas 10 kg, diloading dari Lanud Sutan Sjahrir, kenapa di Lanud Sutan Sjahrir karena berdasarkan fasilitas Lanud Sutan Sjahrir mempunyai run way yang cukup dan efisien waktunya juga pada saat menuju pantai Padang pada waktu pengamatan lewat udara dengan pesawat CN 295 milik TNI AU dalam hal Koopsau I, ungkapnya.

Dalam sekanario latihan ini, lokasi evakuasi korban ada tiga titik diantarany, SMA I Padang, Lantamal II, serta kantor PPLP Padang, pada sorte pertama di Lanud Sutan Sjahrir disimulasikan CDS menjatuhkan atau mendrop barang 20 ea, sorte kedua Helly Box di Lanud Sutan Sjahrir mendrop logistik dan obat-obatan, dilanjutkan dengan dua evakuasi korban menggunakan Helikopter Super Puma denga cara Hois dari atas gedung SMA I, evakuasi korban dilakukan di lapangan PPLP menuju Lanud Sutan Sjahrir untuk penanganan medis, selanjutnya Helikopter dari Lanud Sutan Sjahrir menuju Lantamal II untuk evakuasi korban selanjutnya, setelah itu kembali lagi SMA I untuk evakuasi korban berikutnya selanjut menuju kantor PPLP dan terakhir kembali ke Lanud Sutan Sjahrir untuk penanganan seluruh korban yang terluka ringan, sedang, berat atau korban yang selamat menggunakan Helikopter Super Puma H-3216 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sanjaya Bogor.

Pada waktu yang bersamaan, di Lanud Sutan Sjahrir dilaksanakan simulasi dengan masyarakat yg ingin meminta pertolongan untuk dibawa keluar dari Sumatera Barat.
Tujuan dari latihan kesiapsiagaan bencana ini untuk memberi bantuan logistik kepada korban bencana lewat udara yang tidak dapat dijangkau lewat darat secara cepat, tepat sasaran. Selain itu untuk mendorong partisipasi stake holder karena pada prinsipnya penanggulangan bencana ini dilakukan bersama-sama TNI Polri instansi pemerintah dan masyarakat bersinergi   untuk keselamatan bersama.
Diakhir kegiatan tersebut, Pangkoopsau I Marsma TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., melalui Asops Koopsau I Kolonel Pnb Zulfahmi dalam acara penutupan latihan, katanya, secara umum kegiatan ini sudah dapat berjalan dengan baik, tapi perlu kita kaji ulang lagi, selanjutnya pada dasarnya kegiatan sudah terlaksana dengan baik tanpa ada accident yang berlaku.

Tambahnya, melalui latihan ini marilah kita belajar meningkatkan kemampuan baik di tingkat Koopsau I maupun ditingkat jajaran Lanud terkhusus Lanud Sutan Sjahrir, ungkapnya.

Danpuslat TNI Marsekal TNI Djamaludin, M.Si (Han) disela penutupan Latihan Kesiapsiagaan Koopsau I juga membacakan sambutan Dankodiklat TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S, IP., menurutnya, pada dasarnya pelaksanaan latihan ini sangat bagus dan lancar, tapi hasilnya tetap kita kaji ulang, semua unsur yang sudah terlibat berkerja dengan baik, kedepannya saya berharap dengan latihan yang telah usai kita laksanakan, kedepan kita akan lebih siap lagi, terutama kesiapan setiap bagian yang terlibat nanti akan lebih dipersiapkan lagi apabila terjadi pada kejadian yang sebenarnya, jelasnya.(*)
 
Top