mediaterobos.com Padang Panjang- "Sekecil apapun nilainya, itu tetap korupsi," ujar Walikota Padang Panjang Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano saat menutup kegiatan Pembinaan Jaringan Partisipasif dalam Mengawal Keterbukaan Pemerintah dan TOT (Training of Trainer) Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang tahun 2019 di Hall Lt. III Balaikota, Jum'at (29/3).
Penutupan tersebut sekaligus Penandatanganan Pernyataan bersama Komitmen Membangun Transparansi dan Akuntabilitas di Kota Padang Panjang yang ditandatangani langsung oleh Pejabat Sekda Martoni, S.Sos, M.Si, Kepala OPD, Camat dan Lurah yang disaksikan langsung oleh Walikota, Perwakilan KPK RI Nanang Farid Syam bersama rombongan, serta perwakilan agen SPAK.
Fadly berpesan kepada seluruh yang hadir dimana berbicara anti korupsi bukan hanya bentuk penandatangan komitmen tetapi juga dari sisi efektivitas.
"Bagaimana kita bekerja tepat waktu dan disiplin sehingga tidak merugikan masyarakat," sebutnya.
Fadly juga mengingatkan kepada OPD, jika ada praktek yang salah dilakukan selama ini, benahi. "Untuk sekarang saya tekankan dengan tegas baik itu masyarakat maupun diri sendiri, jika melihat ada praktek - praktek yang salah, saya tidak hanya menonjobkan tetapi akan saya laporkan," tegasnya.
"Jika terjadi tindakan pungli berapapun nilainya mari kita tindak sama-sama, jangan didiamkan, jangan dibiarkan tapi laporkan, baik itu sama saya atau ke KPK dengan panggilan 198", tekan Fadly.
Terakhir, Fadly berharap jika ini telaksana InsyaAllah Padang Panjang untuk kedepannya lebih baik lagi.
Senada dengan itu, Nanang menyampaikan harapannya agar kegiatan yang dilakukan selama tiga hari ini dapat diimplementasikan. Sedikit mengingatkan, Nanang mengatakan bahwa demi menjadikan Padang Panjang sebagai Kota Anti Korupsi, yang harus dilawan adalah nafsu.
"Nafsu kita terhadap hak - hak orang lain yang tanpa kita sadari sudah kita ambil, serta disiplin kita terhadap waktu dan kerjaan", tambahnya.(gto)