mediaterobos.com-
Sumbar-Danramil 06/ Baso Kapten Inf Rudi Candra dengan didampingi oleh anggota Koramil 06/Baso melaksanakan kegiatan sosialisasi Bios 44 di kec.Baso Ng.Simarasok Jor Sungai Agek di kelompok Tani Sabar, (Selasa 22-1-2019).
Kegiatan yang dihadiri oleh Camat Baso Bapak Surya Wandi, Wali Nagari Simarasok Bapak Yandri Dt Simarajo dan Kordonator BPP Kec. Baso Bapak Gusneli Bersama Anggota BPP kec.Baso serta Kelompok Tani Sabar Kecamatan Baso dalam rangka sosialisasi BIOS 44 kepada masyarakat yang sudah terbukti efektif dalam peningkatan ekonomi kerakyatan.
Dalam sosialisasi tersebut disampaikan oleh Danramil bahwa BIOS 44 adalah gabungan simbiosis mutualisma dalam bentuk larutan yang sudah diformulasi yang terbukti selama ini efektif, bisa menyuburkan tanah sehingga lahan yang tadinya kurang produktif bisa diberdayakan kembali.
Produk BIOS 44 saat ini sudah memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual (HaKI) atas nama Kunto Arief Wibowo, yang juga merupakan Danrem 032/Wirabraja saat ini. Pengembangan dan penggunaannya sudah mulai dilakukan secara luas ke seluruh wilayah di Indonesia.
“Cairan BIOS 44 telah terbukti ampuh untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), dan saat ini terus disosialisasikan serta dikembangkan untuk lahan pertanian, peternakan dan perikanan”, demikian disampaikan oleh Kapten Inf Rudi Candra.
BIOS berfungsi menormalisasi lahan untuk kembali seperti semula. Inovasi itu sebenarnya sangat sederhana. Bahan-bahan yang dipakai mudah didapat, misalnya pestisida pada sayuran, borax pada daging, formalin pada daging dan makanan olahan, preservatures pada makanan olahan, hormon pada hewan ternak, flavour enclancement pada makanan olahan, food colouring pada makanan, stimulan pada makanan olahan, wax pada buah buahan dan makanan. Dimana waktu proses pembuatannya sekitar satu bulan.
Setelah disiram formula ini, lahan gambut bisa menjadi subur kembali. Bahkan bisa ditanami berbagai jenis tanaman lain. Lalu, saat musim kemarau, lahan tersebut sudah terkunci dan tidak mudah terbakar. Uniknya lagi cairan tersebut tidak berbahaya bagi manusia maupun makhluk hidup lain.
Bukan hanya itu. BIOS 44 juga bisa digunakan untuk pertanian. Yakni, mengurai tanah tandus menjadi subur. Lalu, cocok pula untuk pengembangan budi daya perikanan juga peternakan. Bahkan selain itu, BIOS 44 ini bisa juga digunakan untuk perbaikan bekas lahan tambang hingga bisa produktif kembali
Dalam budi daya perikanan, cairan Bios 44 ini juga bisa memperbaiki kualitas dari air sehingga kolam ikan dapat menjadi lebih produktif.
Kegiatan sosialisasi BIOS 44 ini diikuti dengan sangat antusias oleh masyarakat Poktan Sabar dan berjalan dalam keadaan aman.
Besar harapan mereka dengan BIOS 44 ini hasil pertanian mereka bisa jadi lebih produktif lagi dan bisa menjaga ketahanan pangan di masa yang akan datang.(rilis)
Laporan: Penrem 032/Wbr