Hidislani, Perantau Minang Pulang Kampung Ingin Membangun Nagari

mediaterobos.com 

Pessel- Mungkin belum banyak orang yang mengenal sosok pria bernama lengkap Hadislani akrab disapa sehari-hari Niali (52). Dia ialah seorang anak pensiunan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mantan pejuang kemerdekaan Indonesia 1945. dia berassal, kampung  Bakir Tapan, Kenagarian Nilau, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.

Niali lahir di Dusun Bakir, 04 Agustus 1967 yang lalu, ialah anak ke tiga dari 6 bersaudara, pasangan Abu Saha dan Radiana. kedua orang tuanya itu berhasil mendidik Niali menjadi sosok yang hebat  mampu meningkatkan perekonomian keluarga.

Sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD) Niali sudah turun tangan langsung  membantu kedua orang tuanya. dari sanalah Niali banyak menimba pengalaman hidup untuk bekal masa depannya. "Dari SD saya sudah ikut dengan beliau (Orang tua) jadi sudah mengenal yang namanya hidup," kata Niali, saat ditemui di kediamannya, nagari bakir, jumat (19/10-2018).


Nama Puja Sera Yang Dibangun Hidislani Untuk Menjual Berbagai Kuliner

Kehidupan Niali bapak empat anak ini banyak mengabiskan hidupnya diperantauan, berpindah - pindah rantau dinegeri orang telah biasa dalam kehidupan Niali, bagi Niali, susah diperantauan bukan hambatan dalam hidupnya,  gagal di rantau bukannya berbalik pulang kekampung, malahan rantau yang diperjauhnya,  sesuai dengan peribahasa minang yang berbunyi;" daripada malu pulang ke kampung, lebih baik rantau diperjauh,".

Sekarang tibala panggilan hati Niali untuk pulang kekampung halamnnya, saatnya Niali berbagi ilmu yang ia dapat diperantauan untuk kawan sejawabnya, terutama bagi anak muda yang tidak mempunyai pekerjaan, Niali sekarang sudah membangun sebuah pusat kuliner dikampung halamannya senilai 1,8 M. Itu artinya Niali pulang kekampung membangun dan membuka lapangan kerja bagi anak se kampunnya yang mau bekerja.

Bangunan pusat kuliner Niali ini bernama, puja sera 8, yang beralamat jalan lintas Sumatera Barat dan Bengkulu, diwilayah Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, puja sera ini nantinya akan menyajikan berbagai makanan dan minuman, dengan harga yang sangat terjangkau masyrakat kecil dan menengah.

Pusat Kuliner Segera Dibuka Membuka Lapangan Kerja Bagi Pemuda Pemudi Yang Berminat

Niali nama panggilan, adalah sosok perantau yang bisa dijadikan contoh oleh perantau minang lainnya, pasalnya, selain Niali sukses diperantauan  ia juga berniat untuk membangun kampung halamnnya, menurut Niali, membangun kampung halaman bukan saja kita duduk dikursi Pemerintahan atau duduk dikursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). “ Masih banyak cara untuk membangun kampung,” kata Niali pendek ketika dikonfirmasi media ini.

Perantau pulang bagi orang minang berbeda dengan daerah lain. peristiwa ini punya hentakkan pada lantai kebudayaan. Hentakkan itu jadi bunyi, jadi irama - irama itu menjadi refren ranah Minang, berbilang tahun lamanya. sesuai dengan peribahasa minang yang berbunyi;" karatau madang di hulu, berbuah berbunga belum. ke rantau bujang dahulu, di rumah berguna belum." kata Niali mengakhiri.(hen)



 
Top