Pariaman, mediaterobos.com- Terkait Kampanye Hitam yang dituduhkan kepadanya Pasangan calon walikota dan wakil walikota Pariaman Genius Umar dan Mardison Mahyuddin akhirnya angkat bicara
Dimana pasangan Gema digembor-gemborkan terlibat Korupsi dalam pembangunan SMK Global dan Hilangnya sejumlah aset di rumah dinasnya.
Dimana pasangan Gema digembor-gemborkan terlibat Korupsi dalam pembangunan SMK Global dan Hilangnya sejumlah aset di rumah dinasnya.
Genius Umar juga mempertanyakan pembangunan SMK Global yang disebut-sebut pihak penyebar isu telah terjadi tindakan korupsi. Padahal, kata dia, pembangunan yang dilakukan antara pihak komite sekolah dan kementerian telah diaudit BPK RI dan juga diresmikan menteri pendidikan dan kebudayaan RI, Muhajir Efendi kala itu.
"Pendirian yayasan tersebut, tidak terlepas dari kepedulian keluarga besar kami terhadap pendidikan, khususnya menunjung sektor wisata di Kota Pariaman. Pembangunan sekolah ini tidak melibatkan pihak yayasan, apalagi saya. Pembangunan ini murni dilakukan oleh pihak komite sekolah, dananya pun langsung dari rekening kementerian. Bahkan, uang pribadi saya setiap bulan saya keluarkan untuk membantu subsidi membayar uang SPP siswa yang bersekolah di sana," terangnya.
Sementara itu, calon wakil walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin juga mengklarifikasi tudingan hilangnya aset di rumah dinas Ketua DPRD Kota Pariaman yang dikaitan dengan dirinya. Permasalahan yang terjadi hanyalah kesalahan administrasi pencatatan, tidak dilabel dan teregistrasi. Dikatakannya, berdasarkan temuan BPK tersebut, kehilangnya yang terjadi pada tahun 2013, 2014 dan 2015. Sementara, Mardison Mahyuddin menempati rumah dinas pada awal tahun 2016 silam.
Dikatakan Mardison, tudingan kampanye negatif kepada dirinya dengan menyebut kehilangan aset didasarkan temuan BPK RI, adalah suatu keanehan. Padahal, kata dia, Kota Pariaman mendapatkan prediket Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK Perwakilan Sumatera Barat.