Payakumbuh,Terobos-SDN
42 Payakumbuh saat ini memiliki 83 siswa yang ditampung dalam 6 rombongan
belajar (rombel), dengan siswa kelas I sebanyak 6 orang dan siswa kelas VI
sebanyak 10 orang. Kondisi inilah yang saat ini menjadi perhatian dan
keprihatinan kami, ungkap Kepala SDN 42 Payakumbuh Yusrizal kepada wartawan di
ruang kerjanya, Senin (15/1).
Ditambahkannya,
kita diamanahi sebagai pimpinan di sekolah ini Maret 2015 lalu, bersama majelis
guru dan komite kita berusaha membenahi dan melanjutkan pembangunan disini,
secara berangsur-angsur. Pendidikan karakter yang kita coba terapkan
,membiasakan apel setiap hari di lapangan. Guru adalah contoh. Kita optimalkan
tidak ada guru dan pegawai yang terlambat hadir.
SDN
42 Payakumbuh yang berdiri tahun 1981 dan berakreditasi B. Gebrakan pertama
yang kita lakukan adalah pembinaan karakter guru dan siswa serta tetap
berkoordinasi dengan komite dan walimurid. “Alhamdulillah, gerakan berani jujur
berbuah manis. Dibuktikan dengan tidak maunya siswa kita memetik buah mangga
dan matoa milik warga yang ada di luar pekarangan sekolah. Setiap pagi Sabtu,
sebelum masuk lokal, kita terapkan penampilan bakat siswa. Walau prestasi
sekolah kita saat ini memang belum begitu menonjol, namun kita punya grup sepak
bola yang yang lolos Pra Qualifikasi Danone 2018 yang digelar di Kab. 50 Kota
saat ini. Bahkan pada tahun 2016, salah seorang anak kita ikut perkuat
Indonesia di pertandingan bola tingkat anak-anak di Thailand," ulas
Yusrizal.
Terkait
pembelajaran agama dan keagamaan, bersama majlis guru kita terapkan hafidz al
qur'an, shalat berjemaah, shalat dhuha. Dalam mencintai keindahan, kita berikan
contoh dengan aksi menyiram bunga dan perawatan taman. Saat ini sekolah kita
sudah dipagar sekeliling sehingga peserta didik aman dalam PBM. Kita selalu
mohon arahan dari kepala Diknas dan jajarannya, study banding melalui KKKS
secara bergiliran, berkoordinasi dengan lurah, LPM dan Komite, termasuk
pengawas PAI Kankemenag.
"Saat
ini kita punya PR besar, yaitu bagaimana kita bisa merekrut peserta didik lebih
banyak sehingga standar peserta didik per lokal bisa kita penuhi. Selain
melalui rapat dengan tokoh masyarakat, kita juga telah bersosialisasi dengan 3
TK yang ada di sekitar sekolah. Pola menarik siswa dengan membuat kalender dan
kita sebarkan, juga telah kita lakukan," terang Yusrizal.
Terpisah
salah seorang tokoh masyarakat, Nasril Suri mengatakan, SDN 42 Payakumbuh saat
musim hujan dulu sekolah ini menjadi langganan banjir.
"Dan
alhamdulillah dengan ditinggikannya jalan menuju sekolah sekaligus kesadaran
masyarakat untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan, SD kita sudah terbebas
banjir sekarang. Kebersamaan itu sangat penting dalam segala hal. Untuk
meningkatkan jumlah peserta didik, kita berharap kepada pemko melalui diknas
untuk selalu meningkatkan kompetensi tenaga pengajar. Selain itu juga perlu
adanya pemerataan mutu tenaga pengajar. Dengan ditempatkannya guru bermutu dan
berkompetensi, kita yakin peserta didik akan meningkat. Kami dari tokoh masyarakat
juga sangat bangga, jika sekolah ini tumbuh menjadi sekolah bermutu dan diburu
peserta didik," ungkap Nasril Suri.
Sementara
itu, Kepala Dinas Pendidikan melalui Pengawas SD Nanang,mengatakan via
selulernya membenarkan bahwa siswa SDN 42 Payakumbuh memang cukup
standar.
”Pasalnya,
kita juga harus pahami, jumlah peserta didik pasti dipengaruhi kondisi jumlah
penduduk suatu negeri. Selain itu berapa jumlah tingkat pendidikan sejenis yang
ada di suatu nagari. Untuk merekrut dan meningkatkan jumlah peserta didik,
pihak sekolah secara bersama dengan komite, harus sigap dengan berbagai inovasi
sebagai magnetik," harap Nanang. (yon).