Payakumbuh,Terobos-Sebagai pelayan masyarakat, aparatur sipil negara (ASN) mesti melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara profesional. Untuk itu, salah satu faktor penunjang terlaksananya pemerintahan yang baik, ASN harus memiliki tubuh yang sehat sehingga pekerjakan dapat dilaksanakan secara optimal.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah, Benni Warlis, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Yoherman, Staf Ahli, seluruh pimpinan OPD, camat, dan undangan lainnya.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penurunan kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker, stroke, kolestrol dan resikonya melalui pemantauan hipertensi.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penurunan kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker, stroke, kolestrol dan resikonya melalui pemantauan hipertensi.
Walikota berharap kepada seluruh ASN untuk menyikapi kegiatan ini secara positif.
“Dalam menyikapi kegiatan ini biasanya ada yang senang dan ada yang malah takut. Senang dan bersyukur karena ada yang mengurus tensi setiap bulan melalui program jemput bola dari Dinas Kesehatan. Namun sayangnya ada juga yang mungkin takut menghadapinya. Takut untuk memeriksakan kesehatan dan mengetahui jika ada penyakit yang diderita”, ujar Riza.
“Dalam menyikapi kegiatan ini biasanya ada yang senang dan ada yang malah takut. Senang dan bersyukur karena ada yang mengurus tensi setiap bulan melalui program jemput bola dari Dinas Kesehatan. Namun sayangnya ada juga yang mungkin takut menghadapinya. Takut untuk memeriksakan kesehatan dan mengetahui jika ada penyakit yang diderita”, ujar Riza.
Kemudian Riza menambahkan bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati. Sikapilah hal ini dengan tindakan positif. Jangan takut memeriksa kesehatan sendiri. ASN mesti sehat. Lebih cepat kita mengetahui ada penyakit di dalam tubuh tentu hal ini akan lebih baik. Sehingga mampu mengurangi resiko yang berujung kematian. Mari sama-sama kita cegah, baik untuk diri sendiri maupun keluarga ”, ajak Riza.
Kegiatan ke depannya, akan dilaksanakan berupa kontrol kesehatan masing-masing ASN. Pimpinan akan menfasilitasi untuk pemeriksaan tekanan darah pada ASN di masing-masing OPD sebanyak 1 (satu) kali setiap bulannya yang jadwalnya ditentukan oleh OPD terkait. Petugas kesehatan akan mengunjungi OPD masing-masing sesuai jadwal yang sudah ditetapkan tersebut. Jika terdapat faktor resiko terhadap “vital sign” tekanan darah tinggi, maka ASN yang bersangkutan akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) wilayah kerja badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan setempat.(oyon).