LIMAPULUHKOTA,TEROBOS-Dua prosesi akbar bertema 'menjadi bagian sejarah', yaitu pelepasan delegasi tim penjemputan jasad Ibrahim Dt Tan Malaka serta upacara peringatan peristiwa Situjuah, bakal dihadiri para tokoh besar Sumatera Barat dan nasional. Menurut rencana, dua prosesi akbar ini bakal berlangsung, Sabtu hingga Minggu (14-15/1). 

Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan memastikan, pelaksanaan kegiatan pelepasan delegasi tim penjemputan jasad Tan Malaka dan peringatan peristiwa Situjuah sudah dikemas dalam bentuk kegiatan adat dan seremonial, yang akan diakomodir oleh pemerintah daerah, bersama sejumlah organisasi masyarakat.  

"Tidak hanya para tokoh Sumbar, kita mengundang para tokoh nasional, hingga pejabat di lembaga pemerintah pusat supaya hadir di Limapuluh Kota," kata Ferizal Ridwan, saat meninjau persiapan pelaksanaan kegiatan dimaksud di Situjuah Batur, Situjuah Limo Nagari dan Pandam Gadang, Gunuang Omeh, Rabu (11/1) siang. 

Menurut Ferizal, kegiatan pelepasan delegasi tim penjemputan jasad Ibrahim Tan Malaka, bakal terpusat di Komplek Museum dan Pustaka Tan Malaka di Pandamgadang. Prosesi tersebut akan digelar, Sabtu (14/1) secara adat oleh 142 pemangku adat/niniak mamak bersama masyarakat kaum Kelarasan Bungo Satangkai di tiga nagari, yakni Pandamgadang, Kurai dan Suliki. 


Prosesi pemberian mandat dari unsur adat Kelarasan Bungo Satangkai, bakal diberikan kepada panitia tim penjemputan. Mereka para tokoh itu adalah penggiat Tan Malaka Institute (TMI) dan Yayasan Peduli Perjuangan (YPP) PDRI, yang berasal dari tokoh sejarah Sumatera Barat, pejabat daerah, insan pers, lembaga masyarakat hingga anggota DPR RI di Senayan. 

"Dalam prosesi pelepasan tim delegasi penjemputan jasad Tan Malaka, kita mengundang Kementerian Sosial RI dan Kementerian Pertahanan RI di bawah Dirjen Pothan, antara lain Direktur Bela Negara, Direktur Cadangan dan Direktur Veteran. Kemudian juga, enam anggota DPR RI, serta kepala daerah Kota dan Kabupaten kediri," sebut Ferizal. 

Sedikitnya ada enam anggota DPR RI yang diundang, diantaranya, Khatibul Umam Wiranu selaku Direktur Eksekutif TMI Pusat, Mansiton Pasaribu, Asril Tanjung, Lukman Edi, Ade Rizky, Iqbal serta anggota DPD RI Nofi Chandra. Adapun dari pemerintah Kota dan kabupaten Kediri, panitia mengundang Bupati dan Wabup Kediri, Walikota dan Wakil Walikota Kediri, serta wakil Ketua DPRD Kota Kediri, KH O'ing Abdul Muid Shohib.  

Selain legislatif, panitia juga mengundang para tokoh Sumbar lain, seperti mantan Gubernur Sumbar yang juga sesepuh Minangkabau, Azwar Anas, Gunernur Sumatera Barat, irwan Prayitno, unsur muspida Provinsi, TNI-Polri, kepala daerah dan pimpinan DPRD se-Sumatera Barat, hingga para tokoh sejarah, budayawan, majelis ulama dan pimpinan media massa.  

Usai pelepasan dan pemberian mandat penjemputan jasad secara adat oleh Ketua Kelarasan Bungo Satangkai, tim yang terdiri dari utusan perangkat Pemkab Limapuluh Kota, DPRD, Pemnag, pemangku adat dan ulama di Pandamgadang, nantinya akan dilanjutkan pada prosesi upacara pelepasan peserta penjemputan, pada Senin 16 Februari 2017. 

Setelah dilepas nantinya, tim akan berangkat ke Kediri dan melakukan penggalian dan upacara pelepasan jenazah pada Selasa, 21 Februari 2017. Dari Kediri, Jasad Tan Malaka akan diqirab melalui sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Sumatera, hingga tiba dimakamkan di Limapuluh Kota, Kamis 13 April 2017. "Proses pemakaman Bapak Republik, akan dilaksanakan seiring peringatan HUT Kabupaten Limapuluh Kota," tuturnya. 

Menurut Ferizal, prosesi qirab akan melalui lebih dari 30 daerah yang pernah menjadi basis perjuangan Tan Malaka. "Sedangkan, untuk prosesi upacara peringatan peristiwa Situjuah, akan dilaksanakan di Situjuah Batur, Minggu 15 Januari 2017. Mari ikut serta menjadi bagian sejarah, karena urusan sejarah menjadi tanggung jawab kita bersama," imbuh Ferizal. (oyon)  



 
Top