PADANG – Gubernur Sumbar H.Irwan Prayitno  membuka seminar Nasional Peluang dan Potensi Kemaritiman  di Kawasan Samudera Hindia yang dilaksanakan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Padang, di Grand Ina Muara hotel, Senin (5/12).

Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara, pakar-pakar Indonesia, dan luar negeri, Borge Soras, CEO Aqua Optima Norwegia, Prof.Dr.Ir. Rohkmin Damhuri, MS. Prof.Dr.Ir Betrech  B. Dr.Ir.Slamet Soebijakto,MS.c. Untuk itu amat diharapkan menghasilkan konsep yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat petani nelayan.

Kita di negara Indonesia mempunyai alam kelautan yang membentang dengan luas, anugerah Illahi. Kondisi alam kelautan kita menyenangkan, terkadang ada kalanya dingin, sejuk,  panas  dan berbadai.

Semua kondisi tersebut sebenarnya bisa diakali, namun potensi kelautan kita masih tidak bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mensejahterakan masyakat petani nelayan. Kita lalai memanfaatkannya, seperti kurang mensyukuri kepada Allah Swt.

“Untuk itu melalui seminar ini, dan selanjutnya kita maksimalkan potensi kelautan, sebab peluangnya besar sekali, bersama memperjuangkan petani nelayan,” kata Gubernur Irwan Prayitno.

Sehubungan dengan itu, Norwegia itu daerah kutub, ketika musim dingin, ya dingin sekali air lautannya jadi membeku, es, kondisi itu tidak bisa diakali lagi. Tapi potensi kelautan bisa digarapnya dengan baik untuk dikonsumsi di Negaranya.

Sedangkan Indonesia punya alam kelautan yang luas, didengar ikan diimpor dari negara lain. Bahkan di Norwegia ikan lautnya dibawa kedaratan dijadikan ikan tawar.

Jadi melalui seminar ini muncul komitmen, gagasan dan kegiatan untuk lebih memanfaatkan potensi alam kelautan dengan baik, sehingga bisa mensejahterakan masyarakat nelayan. “Jangan sampai seminar selesai, hasilnya juga tidak ada, ini hanya membuang energi saja,” kata Gubernur Irwan Prayitno lagi.

Sedangkan, Wakil Walikota Padang Ir.H.Emzalmi, MS.i menyampaikan, salah satu sektor potensial yang harus dikedepankan dan juga salah satu program kerja sama Indonesia-IOLGF adalah sektor  kelautan dan perikanan.

Hal itu lantaran Indonesia sekitar  17.500 pulau dan 2/3 wilayah adalah lautan. Sedangkan sisanya daratan. Sehingga Indonesia memiliki garis pantai  terpanjang nomor 2  setelah Kanada. Dimana lautan Indonesia  mempunyai garis pantai 95.181 KM dan produksi bidang perikanan nomor 3  di dunia, setelah  Cina dan India,  dengan bermacam biota laut.

Betapa kayanya negeri Indonesia, bila dapat mengolah dan memaksimalkan  kekayaan laut serta tetap menjaga kelestariannya. Seharusnya dengan kondisi demikian masyarakat Indonesia bisa hidup sejahtera, khususnya masyarakat kelautan dan perikanan. “Namun disayangkan, masyarakat kelautan masih hidup dalam kemiskinan,” ucap Wawako Emzalmi.

Perolehan hasil laut  dan perikanan belum bisa melampau target. Sumber daya kelautan  dan perikanan Indonesia yang kaya itu belum dapat dikelola  secara maksimal oleh warganya.

Dengan demikian dibutuhkan SDM yang handal, inovasi teknologi yang tepat  dalam pengelolaanya, baik bidang penangkapan, budidaya maupun jasa-jasa kelautan.

Ketua Pelakasana Zalbadri yang juga Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang mengatakan, jumlah peserta seminar 150 orang. Maksud dari seminar ini untuk meningkatkan, peran dan kontribusi serta kemajuan  Pemerintah daerah yang berada di pesisir pantai samudera hindia dibidang kelautan dan kemaritiman,  serta perikanan.

Tujuannya adalah memperkuat kerja sama pemerintah daerah di bidang kelautan/kemaritiman dan perikanan  dalam menjalin hubungan dengan sesama pemerintah daerah yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Setelah itu, menindak lanjuti hasil rekomondasi peringatan 60 tahun Konfrensi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung. Upaya menopang peran  pemerintah pusat  dalam melakukan kerja sama  di bidang kelautan, perikanan, secara regional di IORA.

Meningkatkan peran pemerintah daerah  menjalain kerja sama di bidang kelautan, perikanan, dengan berbagai local  goverment  di seluruh  negara-negara  anggota IORA, dalam rangka kerjasama antar daerah. (MC Padang/Irwandi Rais/toeb)
 
Top